Yuk Simak Fakta Penting dan Tanda-tanda Disabilitas Intelektual

Jadwal Operasional Klinik

Senin – Minggu
08.00 – 18.00 WIB

Disabilitas intelektual (DI), atau yang dikenal juga dengan sebutan keterbelakangan mental, adalah suatu cacat perkembangan yang umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan kemampuan mental di bawah rata-rata, kurangnya keterampilan dalam menyelesaikan aktivitas harian, dan kendala dalam berkomunikasi.

DI memiliki dampak signifikan pada dua aspek penting dalam kehidupan, yaitu kecerdasan yang sering diukur dengan IQ serta aspek adaptif seperti kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Anak dengan DI akan menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan diri, baik dari segi kecerdasan maupun aspek adaptif.

Sekarang, mari kita fokus pada tanda-tanda gangguan keterbelakangan mental pada anak untuk memahami dengan lebih baik karakteristik serta dampak dari kondisi ini.

Fakta Tanda-tanda Disabilitas Intelektual

DI, atau keterbelakangan mental, memiliki karakteristik khusus yang memengaruhi kemampuan intelektual seseorang. Berikut adalah 5 fakta penting gejala anak dengan disabilitas pada aspek intelektual.

1. Perkembangannya Lambat

Anak yang mengalami disabilitas intelektual akan mengalami keterlambatan dalam berbagai tahapan perkembangan yang umumnya dilakukan sesuai dengan usianya. Aktivitas seperti berjalan, merangkak, duduk, dan aktivitas dasar lainnya tidak akan tercapai dengan cepat. Gejala ini menjadi tanda awal yang dapat diidentifikasi oleh orang tua pada anak yang mengalami keterbelakangan mental.

2. Sulit Menguasai Keterampilan Dasar

Untuk orang yang memiliki perkembangan normal, melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan dan minum, serta melaksanakan kegiatan harian lainnya adalah hal yang cukup mudah. Namun, bagi individu yang mengalami keterbelakangan mental, keterampilan dasar tersebut menjadi tantangan. Anak dengan DI masih membutuhkan bantuan dari orang terdekat untuk melakukan berbagai aktivitas, bahkan ketika mereka sudah memasuki fase usia dewasa.

3. Kesulitan Belajar

Anak yang mengalami keterbelakangan mental itu tidak malas, namun mereka menghadapi kesulitan dalam memahami berbagai aspek yang terkait dengan intelektualitas. Mereka akan mengalami hambatan ketika belajar di sekolah, mengembangkan keterampilan berpikir logis, dan menyelesaikan masalah. Kesulitan ini bersifat alami dan bukan merupakan hasil dari ketidakberdayaan mereka.

4. Kendala dalam Berkomunikasi

Selain kendala dari sisi pemikiran dan menyelesaikan berbagai aktivitas harian, anak dengan disabilitas intelektual juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka mengalami keterlambatan dalam memulai berbicara dan kesulitan mencapai kemampuan berbicara yang lancar dan baik. Kesulitan serta gangguan dalam berbicara ini dapat berlanjut seiring waktu

5. Masalah Perilaku

Anak dengan DI memiliki masalah perilaku, termasuk kesulitan memahami norma tata krama, sopan santun, dan aturan sosial yang berlaku. Mereka seringkali mengalami gejolak emosi dan serangan tantrum yang dapat mencapai tingkat yang cukup intensif. Mengatasi masalah perilaku ini memerlukan pendekatan yang tepat dan penanganan yang tidak bisa dilakukan dengan cepat.

Nah, dengan memahami gejala-gejala keterbelakangan mental yang telah dibahas, Anda sebagai orang tua dapat memberikan dukungan dan pemahaman yang lebih baik terhadap anak, membangun lingkungan yang inklusif, dan menjembatani mereka menuju perkembangan yang optimal.

Penanganan anak disabilitas intelektual bisa dilakukan di Klinik RHE dengan tim dokter, terapis, psikologi, dan tenaga ahli yang berpengalaman menangani masalah tersebut. Partisipasi dan kesadaran orang tua akan membantu penanganan anak dengan DI. Tidak perlu panik dan gali terus semua informasi yang berkaitan dengan DI.

Klinik tumbuh kembang anak RHE hadir untuk memberikan penanganan yang komprehensif bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual. Dengan dukungan tim dokter, psikolog, dan terapis berpengalaman, kami berkomitmen untuk membantu mengatasi setiap tantangan yang dihadapi anak-anak.

Kami percaya bahwa partisipasi dan kesadaran orang tua memiliki peran penting dalam proses penanganan. Jadi, tak perlu panik, silahkan hubungi Klinik RHE dan mari bersama-sama temukan solusi yang tepat untuk anak Anda.

Referensi

Research in Developmental Disabilities, Prevalence of intellectual disability: A meta-analysis of population-based studies (Maulik, Pallab & Mascarenhas, Maya & Mathers, Colin & Dua, Tarun & Saxena, Shekhar).

American Psychiatric Association, What is Intellectual Disability?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *