Pernahkah Anda melihat anak bereaksi berlebihan terhadap suara keras, cahaya terang, atau tekstur kain tertentu? Atau mungkin mereka tampak tidak peka terhadap rasa sakit atau suhu? Jika ya, mungkin anak Anda mengalami gangguan sensorik atau Sensory Processing Disorder.
Sensory Processing Disorder sendiri adalah kondisi di mana otak anak kesulitan memproses informasi sensorik dari lingkungannya. Hal ini bisa menyebabkan berbagai macam reaksi, seperti hipersensitivitas (terlalu sensitif terhadap rangsangan) atau hiposensitivitas (kurang sensitif terhadap rangsangan).
Sebagai orang tua, penting sekali memahami dan membantu anak Anda mengelola gangguan ini. Untuk itu, yuk simak pembahasannya berikut!
Tips Mengelola Gangguan Sensorik Anak
Memiliki anak dengan masalah sensorik bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Tapi, jika memahami dan menerapkan beberapa tips sederhana, Anda akan bisa membantu anak merasa lebih nyaman dan aman di lingkungannya. Apa yang harus Anda lakukan?
Baca juga: Pentingnya Terapi Sensori Integrasi untuk Anak Disabilitas Sensorik
1. Pahami Kebutuhan Sensorik Anak
Setiap anak dengan disabilitas sensorik memiliki kebutuhan yang berbeda. Pahami jenis rangsangan sensorik yang dapat memicu respons berlebihan atau kurang pada anak. Misalnya seperti suara, cahaya, sentuhan, atau bau.
2. Ciptakan Lingkungan Kondusif
Buatlah lingkungan yang menenangkan dan terstruktur bagi anak. Mengatur lingkungan dengan cara yang bisa mengurangi rangsangan sensorik berlebihan. Contohnya seperti mengurangi kebisingan, menyesuaikan pencahayaan, atau menyediakan tempat yang tenang bagi anak untuk beristirahat.
3. Berikan Dukungan Fisik
Beberapa anak dengan gangguan sensorik mungkin membutuhkan dukungan fisik tambahan. Hal ini dapat berupa pemberian tekanan ringan pada tubuh anak, seperti memeluk, menggenggam, atau menggunakan bantal berat. Dukungan fisik ini dapat membantu anak merasa lebih tenang dan terfokus.
4. Bantu Anak Mengembangkan Keterampilan
Ajari anak teknik-teknik pengaturan diri yang bisa membantunya mengelola respons sensorik. Contohnya seperti mengajari anak Anda melakukan latihan pernapasan, teknik relaksasi, atau aktivitas sensorik tertentu seperti bermain dengan pasir atau mengunyah permen karet.
5. Berkomunikasi dengan Tenang
Saat anak mengalami gangguan pada aktivitas sensorik, penting untuk tetap tenang dan mengkomunikasikan dengan lembut. Bantu anak mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka, serta berikan dukungan dan pengertian.
6. Libatkan Ahli Terapi
Jika gangguan sensorik anak sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, maka wajib mencari bantuan dari ahli terapi yang berpengalaman dalam mengelola gangguan. Ahli terapi nantinya dapat memberikan strategi serta intervensi khusus yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.
Gangguan sensorik memang bisa menjadi tantangan bagi anak dan orang tua. Namun, dengan pemahaman, kesabaran, dan cara yang tepat, Anda bisa membantu anak agar lebih nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.
Jika Anda memiliki kekhawatiran akan masalah sensorik pada anak, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak & dokter spesialis rehab medik. Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE memiliki layanan konsultasi dokter spesialis terpadu yang dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Kami menyediakan berbagai layanan, termasuk deteksi dan intervensi dini, terapi bagi anak, dan konseling untuk orang tua.
Jadi, yuk hubungi kami segera untuk kenyamanan anak Anda!
Referensi
Understanding Sensory Issues in Children, Healthline.
Sensory Processing Issues Explained, Child Mind Institute.