Autisme, yang juga dikenal sebagai gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD), merupakan kumpulan kondisi yang sangat beraneka ragam yang berkaitan dengan perkembangan otak seseorang. Ciri-ciri atau karakteristik gangguan autisme sendiri dapat diidentifikasi sejak usia anak-anak, meskipun seringkali tidak terdeteksi hingga masa dewasa.
Kebutuhan dan kemampuan individu yang mengalami autisme sangat beragam dan cenderung berkembang seiring berjalannya waktu. Selain itu, gangguan spektrum autisme mencakup berbagai varian. Mulai dari kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial hingga ketertarikan yang kuat pada pola perilaku tertentu.
Varian Gangguan Autisme Pada Anak
Sebelum tahun 2013, Autism Spectrum Disorder dikelompokkan menjadi 4 jenis. Keempat jenis itu meliputi gangguan spektrum autisme dan sindrom Asperger, gangguan disintegratif masa anak-anak, serta gangguan perkembangan pervasif. Namun, sekarang kategorinya berubah menjadi:
1. Level 1: Memerlukan Dukungan
Pengidap gangguan autisme level 1 mengalami masalah komunikasi yang meliputi kesulitan mengawali interaksi sosial dan kesulitan berteman. Problem yang dialami bisa berupa kesulitan beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain dan perilaku yang mengganggu fungsi umum.
Selain itu, pengidap autisme level 1 juga mengalami kesulitan dalam perencanaan dan organisasi, sehingga independensinya bisa terpengaruh.
2. Level 2: Perlu Dukungan Substansial
Seseorang dengan ASD level 2 biasanya mengalami masalah sosial yang jelas meskipun sudah mendapatkan dukungan, sangat kesulitan berkomunikasi secara nonverbal dan verbal, memiliki perbedaan yang jelas dalam cara berkomunikasi secara nonverbal.
Pengidap autisme level 2 biasanya akan kesulitan mengubah tindakan maupun fokusnya. Perilaku yang berulang dan terbatas juga akan ditunjukkan oleh pengidap autisme level 2.
3. Level 3: Memerlukan Dukungan yang Sangat Besar
Anak yang mengalami gangguan autisme pada level 3 akan membutuhkan pendampingan bahkan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Beberapa gangguan perilaku yang sering muncul pada individu dengan autisme level 3 termasuk tindakan berulang atau terbatas yang dapat menghambat fungsi kehidupan secara keseluruhan. Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan ekstrim dalam menghadapi perubahan dan menunjukkan respon sosial yang sangat terbatas saat berinteraksi dengan orang lain. Terapi perkembangan dan pendidikan menjadi pendekatan yang penting untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka.
Demikianlah, dari penjelasan diatas, jelas bahwa setiap anak dengan autisme memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga diperlukan pendekatan yang holistik dan inklusif dalam memberikan dukungan. Dan gangguan autisme pada anak, identifikasi dan penanganan yang sesuai sejak dini sangatlah penting.
Orangtua adalah sosok yang paling penting dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak mereka yang mengalami autisme. Bersama dengan Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE, kami menyediakan layanan konsultasi, pemeriksaan, dan terapi untuk tumbuh kembang anak dengan tim dokter spesialis, psikolog dan terapis ahli yang berpengalaman.
Dengan tim dokter spesialis di bidang tumbuh kembang anak, psikolog yang memiliki sertifikasi internasional untuk anak dan remaja, dan program terapi yang dirancang secara individual disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak yang berbeda, kami siap memberikan layanan terbaik dalam mendukung perkembangan anak.
Kami siap menjawab pertanyaan Anda dan memberikan bantuan yang Anda perlukan. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Referensi
Autism, World Health Organization.