Mengapa Anak Sulit Percaya Diri? Ternyata Ini Penyebabnya

Jadwal Operasional Klinik

Senin – Minggu
08.00 – 18.00 WIB

Anda melihat anak ragu-ragu saat diminta tampil di depan kelas? Atau mungkin ia lebih suka menyendiri daripada bermain dengan teman-temannya? Banyak orang tua merasa bingung mengapa anak mereka kesulitan menunjukkan rasa percaya diri. Sebenarnya, masalah ini cukup umum terjadi dan sering kali disebabkan oleh berbagai faktor yang mungkin tidak kita sadari. 

Untuk itu, sebagai orang tua, Anda perlu tahu penyebab anak sulit percaya diri. Kenapa? Tentu agar Anda bisa membantu si kecil tumbuh menjadi pribadi yang berani dan siap menghadapi dunia. Jadi, yuk simak penjelasannya berikut.

Faktor Penyebab Anak Sulit Percaya Diri

Setiap anak punya perjalanan emosional dan psikologis yang berbeda, jadi penting untuk orang tua memahami apa yang membuatnya jadi kurang percaya diri. Nah, faktor-faktor yang bisa memengaruhi kepercayaan diri anak itu adalah:

1. Pola Asuh yang Terlalu Kritis atau Perfeksionis

Pola asuh yang terlalu kritis atau mengharapkan kesempurnaan, anak bisa jadi merasa tidak pernah cukup baik. Bayangkan saja, setiap usaha ia selalu dikomentari atau dibandingkan, lama-lama bisa membuat si kecil takut salah. 

Rasa takut ini membuat anak malas mencoba hal baru dan jadi merasa iri. Jadi, penting sekali bagi orang tua untuk lebih banyak apresiasi usaha anak, bukan hanya fokus ke hasil akhirnya.

2. Kurangnya Dukungan Emosional dari Keluarga

Keluarga jadi pondasi utama bagi perkembangan anak. Jika anak tidak mendapat dukungan emosional, ia bisa merasa sendirian dan tidak berharga. Misalnya, anak merasa jarang diperhatikan atau sering diabaikan, ini membuat rasa percaya dirinya menurun.

Untuk itu, coba Anda luangkan waktu khusus untuk mengobrol dan mendengarkan cerita anak. Dukungan sederhana seperti pujian atau sekadar mendengarkan curhatan anak ternyata berdampak besar untuk rasa percaya dirinya.

3. Pengalaman Sosial yang Kurang Positif

Lingkungan pertemanan juga berpengaruh besar mengapa anak sulit percaya diri. Jika anak jadi korban bullying atau sering diperlakukan tidak baik oleh temannya, wajar jika ia jadi merasa minder. Apalagi jika ejekan atau penolakan terjadi berulang kali. Lama-lama, anak jadi takut berinteraksi dengan orang lain dan merasa “aku tidak cukup baik”.

Nah, jika si kecil cerita tentang pengalaman buruknya, dengarkan dan beri dukungan. Ajarkan juga cara menghadapi situasi seperti ini dengan percaya diri.

4. Ekspektasi Akademik yang Berlebihan

Tekanan akademik sekarang semakin kompetitif. Terkadang, ekspektasi orang tua atau guru yang tinggi justru membuat anak stres dan merasa terbebani. Jika anak tidak bisa mencapai target atau sering dibandingkan sama temannya, ia bisa merasa “aku gagal”. 

Daripada fokus ke nilai, coba Anda hargai usaha anak. Ingat, proses belajar lebih penting daripada hasil akhirnya.

5. Pengaruh Media Sosial 

Di zaman digital saat ini, anak-anak mudah sekali terjebak dengan standar sempurna yang ada di media sosial. Penelitian di Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking Journal juga menyatakan bahwa terlalu banyak bermain media sosial bisa membuat anak suka membandingkan dirinya dengan orang lain. Akibatnya? Anak sulit percaya diri.

Ajak anak mengobrol tentang kenyataan di balik media sosial, bahwa apa yang ditampilkan seringkali hanya “yang bagus-bagusnya” saja. Batasi juga waktu anak bermain sosmed supaya tidak terlalu banyak membandingkan diri.

Jadi, intinya rasa percaya diri anak itu tidak muncul begitu saja, ada banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari pola asuh sampai pengaruh media sosial. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah jadi support system terbaik untuk si kecil. Dengarkan, hargai usahanya, dan bantu dia memahami bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu sempurna.

Nah, dengan perhatian dan dukungan yang tepat, anak bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan kedepannya. Karena pada akhirnya, rasa percaya diri mereka lahir dari perasaan diterima, dicintai, dan didukung sepenuhnya oleh kita.

Jangan khawatir juga jika terkadang Anda bingung harus mendukung mulai dari mana. Nah, di Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE, kami siap membantu melalui berbagai layanan psikolog, mulai dari konsultasi anak, remaja, dan keluarga, terapi perilaku yang membuat kebiasaan positif lebih mudah terbentuk, hingga tes IQ, kesiapan sekolah, minat, bakat, dan kepribadian untuk memahami potensi si kecil lebih dalam. 

Praktik kami tersedia setiap hari (Senin–Minggu pukul 08.00-18.00 WIB), jadi Anda cukup buat janji konsultasi dahulu. Untuk itu, yuk hubungi kami dan bersama-sama dukung si kecil jadi versi terbaik dirinya.

Referensi 

Parental Criticism and Its Impact on Child Self-Esteem: A Meta-Analytical Review

The Role of Social Support in Building Self-Esteem Among Children and Adolescents

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *