Kenali Tanda Anak Perlu Terapi Wicara dan Cara Mendukungnya

Jadwal Operasional Klinik

Senin – Minggu
08.00 – 18.00 WIB

Setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, termasuk dalam hal berbicara dan berkomunikasi. Namun, sebagai orang tua, tentu kita ingin memastikan bahwa perkembangan buah hati berjalan optimal. Terkadang, kita mulai bertanya-tanya, “Apakah perkembangan bicara anak saya normal?” atau “Perlukah menjalani terapi wicara anak?”

Tidak perlu panik. Kali ini, kami akan membantu Anda mengenali tanda-tanda pada anak yang mungkin membutuhkan terapi wicara, serta bagaimana cara terbaik untuk mendukungnya dengan penuh kasih dan kesabaran. Yuk, simak bersama.

Tanda-Tanda Anak Membutuhkan Terapi Wicara

Terkadang, sulit membedakan apakah anak memang butuh waktu lebih untuk lancar bicara atau ada hal lain yang perlu diperhatikan. Nah, ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal bahwa si kecil mungkin butuh bantuan stimulasi tambahan lewat terapi wicara. Yuk, kenali lebih jauh tanda-tandanya berikut ini.

1. Terlambat Bicara Dibanding Anak Sebayanya

Jika anak seusianya sudah mulai cerewet dan suka mengoceh, tapi si kecil masih pendiam tanpa banyak kata, bisa jadi ada yang perlu diperhatikan. Pada usia sekitar 2 tahun, umumnya anak sudah mulai mengucapkan beberapa kata dan bisa menyusun dua kata menjadi kalimat pendek. Jika belum ada tanda-tanda ke arah situ, mungkin ada faktor yang menghambat, seperti pendengaran, stimulasi, atau perkembangan yang belum optimal.

2. Bicara Sering Kurang Jelas

Pernah tidak, dengar anak berbicara tapi Anda justru bingung maksudnya apa? Contohnya, anak menyebut ‘toto’ saat yang dimaksud sebenarnya adalah ‘motor’, atau mengatakan ‘amam’ untuk ‘makan’. Jika pola seperti ini terus berlanjut hingga usia 4-5 tahun, bisa jadi ada kendala dalam artikulasi. Nah, terapi wicara anak bisa membantu supaya si kecil makin baik dan dapat berbicara dengan jelas.

3. Susah Menggerti Instruksi Sederhana

Jika Anda berkata, “Ambil bolanya, ya,” tapi anak justru bengong atau tidak merespons, bisa jadi dia kesulitan memahami bahasa. Ini tidak selalu soal berbicara saja, tapi juga soal mengerti apa yang kita sampaikan. Jika terus dibiarkan, bisa berpengaruh juga ke kemampuan belajar anak nantinya.

4. Kurang Merespons dan Interaksi Sosial Minim

Anak yang cenderung cuek, jarang menoleh saat dipanggil, atau tidak tertarik untuk mengobrol dan main bersama bisa jadi sedang menghadapi tantangan dalam komunikasi. Terkadang, ini juga bisa berkaitan dengan gangguan perkembangan seperti autisme. Tidak langsung harus panik, tapi penting untuk lebih peka dan cari bantuan profesional jika perlu.

5. Lebih Sering Menggunakan Isyarat daripada Kata

Di usia 1-2 tahun, wajar jika anak sering menggunakan isyarat. Tapi, seiring bertambahnya umur, harusnya anak mulai berani bicara. Jika si kecil masih lebih nyaman menunjuk atau menarik tangan kita tanpa mencoba bicara, bisa jadi itu sinyal jika kemampuan bicaranya belum berkembang seperti seharusnya.

Cara Mendukung si Kecil yang Membutuhkan Terapi Wicara

Jika Anda merasa si kecil mengalami hambatan dalam berbicara, jangan khawatir, ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu perkembangan bahasanya. Ada beberapa tips praktis yang bisa dicoba:

1. Ajak Berbincang Rutin

Bicaralah dengan anak setiap hari, bahkan dari usia bayi. Gunakan kalimat sederhana dan beri waktu untuk ia merespons. Obrolan ringan seperti, “Ingin main bola atau mobil?” bisa melatih anak agar lebih peka dalam mendengar dan merespons ucapan.

2. Bacakan Buku dengan Seru

Pilih buku bergambar dan bacakan dengan ekspresi menyenangkan. Ajak anak ikut menunjuk gambar atau menirukan suara hewan. Aktivitas ini memperkaya kosakata dan melatih pemahaman bahasa dengan cara yang menyenangkan.

3. Main Sambil Belajar

Gunakan permainan interaktif seperti tebak gambar, puzzle, atau main peran dengan boneka. Lewat permainan, anak belajar bicara dan berekspresi secara alami tanpa tekanan.

4. Konsultasi ke Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang

Jika Anda merasa butuh dukungan profesional, konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang. Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang akan melakukan skrining,, lalu membuat program khusus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh anak. Di dampingi oleh terapis wicara profesional, stimulasi terapi wicara dengan strategi khusus akan membuat  ia bisa berkembang lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

Kesimpulannya, perkembangan bicara setiap anak memang berbeda, tapi penting bagi kita sebagai orang tua untuk peka dan sigap saat melihat tanda-tanda yang membutuhkan perhatian khusus. Dukungan dari rumah bisa jadi langkah awal yang besar, mulai dari rutin mengajak berbincang, bermain bersama, hingga membacakan cerita.

Intinya, semakin cepat Anda sadar dan memberikan bantuan, semakin besar peluang si kecil untuk berkembang dengan percaya diri.

Nah, untuk bantuan profesional, Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE bisa jadi pilihan tepat. Dengan layanan terapi wicara yang disesuaikan kebutuhan anak dan didampingi tim ahli yang berpengalaman, Klinik RHE siap mendampingi tumbuh kembang si kecil dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan.

Yuk, cari tahu lebih lanjut diwebsite Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE, dan mulai langkah kecil untuk membantu si kecil bicara lebih lancar.

Referensi:

American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). (2021). Speech and Language Development in Children

National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). (2020). Communication Disorders in Children

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *