Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Rasa Takut? Ikuti Cara Ini

Jadwal Operasional Klinik

Senin – Minggu
08.00 – 18.00 WIB

Apakah anak Anda sering merasa takut saat tidur sendirian? Atau mungkin suka menghindar saat waktunya berangkat sekolah tanpa alasan yang pasti? Ketakutan pada anak itu hal yang umum, tapi jika tidak ditangani dengan baik bisa berdampak jangka panjang.

Rasa takut sendiri bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari pengalaman tidak menyenangkan sampai paparan tontonan yang menegangkan. Nah, tugas kita sebagai orang dewasa adalah membantu anak mengatasi rasa takut tersebut dengan pendekatan yang tepat. Bagaimana itu? Yuk, cari tahu apa saja yang bisa dilakukan orang tua dan pengasuh untuk membantu.

Cara Membantu Anak Mengatasi Rasa Takut

Setiap anak punya cara yang unik dalam menunjukkan rasa takut, begitu pula dalam menghadapinya. Nah, sebagai orang tua atau pendamping, kita bisa membantunya melalui beberapa cara yang terbukti efektif, seperti:

1. Dengarkan dengan Empati

Anak butuh didengarkan, bukan dihakimi. Saat ia menceritakan ketakutannya, berikan respon yang menenangkan. Ucapkan kalimat seperti, “Ibu mengerti, pasti itu menakutkan untuk kamu.” Kalimat sederhana ini bisa membuat anak merasa dipahami.

Memberi ruang untuk anak mengekspresikan perasaan juga membantunya memahami emosinya sendiri. Jangan langsung menyela dengan solusi. Biarkan anak menyelesaikan ceritanya sampai akhir. Ini adalah bentuk validasi emosi yang penting.

2. Jangan Meremehkan Perasaan Anak

Seringkali orang tua tergoda untuk berkata, “Ah, kamu lebay” atau “Itu cuma boneka kok.” Padahal, bagi anak, pengalaman itu terasa sangat nyata dan menakutkan. Meremehkan hanya akan membuat anak merasa malu dan menutup diri.

Lebih baik gunakan kalimat seperti, “Iya ya, kalau belum tahu itu apa, memang bisa bikin takut. Dengan begitu, anak jadi merasa jika rasa takut itu bukan kelemahan, tapi hal yang wajar dan bisa dipahami dan perlahan diatasi bersama.

3. Bangun Rutinitas yang Menenangkan

Rutinitas harian memberi rasa aman bagi anak. Anak jadi tahu apa yang akan terjadi, kapan waktunya tidur, belajar, atau bermain. Hal ini bisa mengurangi kecemasan yang muncul dari situasi yang tidak terduga.

Contohnya, menjelang tidur bisa dilakukan rutinitas membaca buku bersama atau pelukan selama beberapa menit. Aktivitas seperti ini memberi sinyal pada anak jika ia tidak sendiri, dan segala sesuatu baik-baik saja.

4. Gunakan Cerita untuk Mengilustrasikan Ketakutan

Cerita anak-anak adalah media efektif untuk menjelaskan situasi tanpa membuat anak merasa disindir. Coba bacakan buku yang mengisahkan anak-anak dengan ketakutan yang sama. Hal ini bisa membuat anak mengatasi rasa takut dan merasa tidak sendiri.

Selain itu, membaca cerita bersama bisa menjadi momen bonding yang membantu anak merasa aman. Anda juga bisa menyisipkan pertanyaan ringan seperti, “Kamu pernah merasa seperti itu juga nggak?” agar anak terbuka.

5. Ajarkan Teknik Mengelola Emosi

Teknik sederhana seperti pernapasan dalam bisa menjadi alat bantu praktis untuk mengurangi kecemasan. Ajarkan anak untuk menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan saat mulai merasa takut.

Latihan ini bisa dilakukan secara rutin, misalnya sebelum tidur atau saat merasa gugup. Seiring waktu, anak belajar mengenali emosinya dan tahu cara meredakan rasa tidak nyaman tersebut.

6. Libatkan Anak dalam Menemukan Solusi

Tanya pendapat anak tentang apa yang bisa membantunya merasa lebih tenang. Misalnya, “Kalau kamu takut tidur sendiri, kira-kira apa yang bisa membuat kamu nyaman?”

Membuat anak terlibat membantu mereka merasa punya kendali atas situasi. Ini juga mengembangkan kemampuan problem-solving sejak dini, yang penting untuk perkembangan mentalnya.

7. Berikan Contoh Melalui Tindakan

Yang tidak kalah penting, untuk membantu anak mengatasi rasa takut, Anda bisa memberikan contoh lewat tindakan sehari-hari. Anak adalah peniru ulung. Jika melihat orang tuanya bisa tetap tenang dalam situasi sulit, mereka akan belajar melakukan hal yang sama.

Misalnya, jika Anda merasa gugup menghadapi sesuatu, jangan tutupi sepenuhnya. Ceritakan sedikit lalu tunjukkan cara Anda menghadapinya. Anak akan meniru keberanian yang Anda contohkan.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi rasa takut. Ingat, rasa takut bukan hal yang harus ditekan atau diabaikan, tapi justru bisa jadi momen penting untuk tumbuh bersama anak, dengan lebih empati, sabar, dan pengertian.

Intinya, ketika anak merasa didukung dan dimengerti, mereka akan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk rasa takut yang mungkin datang sewaktu-waktu. Jika Anda ingin mendapatkan tips parenting yang tepatb untuk menghadapi Anak Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog kami di Klinik RHE yang sudah berpengalaman lama dalam menangani kendala parenting bagi orang. Jadi, yuk mulai jadi pendamping terbaik untuk si kecil dalam perjalanan emosinya.

Referensi

The role of verbal threat information in the development of childhood fearby Muris, P., & Field, A. P., Behaviour Research and Therapy, 48(4), 341–349.

Empirically supported treatments for children with phobic and anxiety disorders by Ollendick, T. H., & King, N. J, Journal of Clinical Child Psychology, 27(2), 156–167.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *