Baby massage atau pijat bayi sudah jadi salah satu tradisi sekaligus tren yang semakin hits di kalangan orang tua. Ada yang bilang baby massage itu berisiko, karena kulit dan tulang bayi masih sangat lembut, jadi takutnya justru membuat sakit. Tapi, tidak sedikit juga yang percaya jika baby massage sebenarnya membawa banyak manfaat untuk si kecil, mulai dari membuat tidur lebih nyenyak sampai membantu peredaran darahnya.
Nah, jadi mana yang benar? Pijat bayi aman atau tidak? Apakah Anda penasaran dengan jawabannya? Jika iya, yuk, simak lebih lanjut untuk tahu jawabannya supaya tidak ragu lagi!
Apakah Baby Massage Aman?
Secara medis, baby massage sebenarnya diperbolehkan dan dianggap aman, asal dilakukan oleh orang yang tepat dengan teknik yang benar. Jika salah teknik, pijat bayi memang bisa berisiko, seperti menyebabkan patah tulang, perdarahan saluran cerna, atau bahkan perdarahan di otak.
Nah, untuk memastikan baby massage tetap aman, pastikan tangan dalam kondisi bersih, kuku tidak panjang, dan lepas semua perhiasan atau aksesori yang bisa menggores kulit bayi. Ada juga beberapa area tubuh bayi yang sebaiknya tidak dipijat, lho. Kira-kira bagian tubuh mana saja yang perlu dihindari?
- Ubun-ubun bayi di bawah 2 tahun, karena tulang tengkoraknya masih lunak.
- Ulu hati (bagian tengah atas perut atau di bawah tulang dada sebelum pusar).
- Tulang belakang bayi usia kurang dari 2 tahun, karena belum berkembang sempurna.
- Bagian tubuh lain, seperti area genital (rentan iritasi), dan area pusar yang belum kering.
Kapan Bisa Melakukan Pijat Bayi?
Menurut dokter spesialis anak, baby massage sebenarnya bisa dimulai sejak bayi baru lahir, asal dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman. Pijatan ini bisa diberikan hingga anak berusia 2–3 tahun, dengan frekuensi sekitar 1–2 kali sehari atau setidaknya 3 kali seminggu.
Waktu terbaik untuk melakukan pijat adalah pada malam hari, menjelang waktu tidur si kecil. Tapi, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari untuk pijat bayi, seperti:
- Sesaat setelah bayi makan / minum (menyebabkan muntah).
- Saat bayi sedang sakit (menyebabkan rewel).
- Ketika bayi sedang tidur.
Apa Saja Manfaat Baby Massage?
Teknik atau metode yang benar membuat pijat bayi mendatangkan banyak manfaat seperti berikut:
- Memberikan rasa nyaman.
- Mengendurkan otot-otot yang tegang.
- Mengurangi stres pada bayi.
- Memperkuat otot-otot kaki sehingga lebih cepat belajar berjalan.
- Gerakan merangkak semakin luwes.
- Meningkatkan nafsu makan.
- Membuat tidur lebih nyenyak.
- Pijatan dari orang tua bisa menambah kedekatan dengan bayi.
- Melancarkan sistem saraf di daerah perut.
Jadi, bagaimana? Ternyata, baby massage bisa menjadi pengalaman yang bermanfaat dan menyenangkan bagi si kecil, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat dan penuh perhatian. Tapi, ingat, pastikan baby massage dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan selalu perhatikan area yang aman untuk dipijat.
Nah, untuk para orang tua yang tertarik mencoba baby massage tapi masih ragu untuk melakukannya sendiri di rumah, Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE bisa jadi pilihan yang tepat. Kami memiliki layanan pijat bayi dilakukan oleh terapis profesional yang sudah berpengalaman dalam menangani si kecil, jadi Anda bisa tenang dan nyaman.
Klinik RHE juga paham betul pentingnya pijatan yang lembut dan teknik yang aman untuk bayi Anda. Setiap pijatan akan membantu tumbuh kembang si kecil, membuatnya lebih rileks, sekaligus mempererat bonding antara bayi dan orang tua. Plus, klinik kami juga menyediakan berbagai pilihan layanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bayi Anda.
Yuk, buat pengalaman baby massage lebih aman dan nyaman di Klinik Tumbuh Kembang Anak RHE.
Referensi
The Benefits of Baby Massage, American Academy of Pediatrics.
Your Guide to Baby Massage, Healthline.